Catat 12 Festival Budaya di Indonesia Tahun 2017
[ad_1]
Travel Blog Wisata – Kali ini kami merangkum festival tahunan yang diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia. Festival tahunan ini merupakan salah satu tradisi yang erat kaitannya dengan kearifan lokal masing-masing daerah. Selain itu juga kini festival tahunan ini menjadi salah satu magnet yang menarik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Berikut ulasan selengkapnya tentang festival tahunan yang bisa kamu nikmati selama satu tahun penuh yang diselenggarkan pada bulan yang berbeda.
Baca juga 10 Festival Budaya Ini Selalu Menyedot Minat Wisatawan Internasional
Januari – Pesta Reba, Suku Bena, NTT. (14 – 16 Januari)
Pesta Reba merupakan salah satu pesta adat yang digelar di Nusa Tenggara Timur dalam rangka menyambut tahun baru. Pesta ini selalu diselenggarakan setiap tanggal 27 Desember dan puncaknya diakhiri pada pertengahan bulan Januari. Salah satu ciri khas dari Pesta Reba adalah makan ubi bersama-sama sambil diiringi dengan tarian tradisional Besa Uwi. Tarian tersebut biasanya juga dipertunjukkan berbarengan dengan dinyanyikannya lagu O Uwi. Lagu O Uwi memiliki makna pemujaan terhadap ubi sebagai makanan pokok bagi warga Ngada.
Pesta Reba diselenggarakan di Kampung Bena yang terletak sekitar 12 kilometer dari Bajawa, Flores. Kalian bisa menggunakan pesawat dari Jakarta menuju Bajawa, Flores, NTT, yang membutuhkan waktu tempuh kurang lebih sekitar 7 jam perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang.
Pesta Reba biasanya diselenggarakan pada bulan Desember, Januari, hingga bulan Februari. Namun, puncak dari Pesta Reba biasanya diselenggarakan pada pertengahan Januari yaitu sekitar tanggal 14–16 Januari setiap tahunnya. Pesta ini akan dipimpin langsung oleh pemuka adat atau ketua suku yang biasa disebut dengan nama Mosalaki. Seluruh masyarakat Ngada juga turut mengikuti dan memeriahkan pesta ini.
Pesta Reba dalam masyarakat adat Ngada merupakan pesta pemersatu kampung-kampung kecil. Selain merupakan simbol upacara syukuran, Pesta Reba juga menjadi salah satu simbol upacara penghormatan kepada leluhur masyarakat Ngada.
Kata Reba itu sendiri berasal dari nama salah satu pohon kayu yang ada di Flores yaitu pohon kayu Reba. Pesta Reba juga dikenal dengan nama lain seperti Reba Uwi, Buku Reba atau Gua Reba. Reba sangat lekat kaitannya dengan Ubi atau Uwi. Namun, Reba juga bisa bermakna larangan memotong bambu (Reba Bheto) dan juga larangan mengambil kelapa (Reba Nio).
Uniknya, lagu yang dinyanyikan dalam Pesta Reba memiliki makna filosofis yang sangat dalam. Beberapa bait dari lagu tersebut menyiratkan tentang persatuan dan kesetiaan. Pesta Reba bukanlah sekadar pesta makan-makan bersama atau sekadar digelar untuk merayakan syukuran, namun lebih dari pada itu, Pesta Reba juga mengandung nilai-nilai kebudayaan setempat yang patut untuk dilestarikan.
Pada awal tahun, Pesta Reba kerap juga diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Namun, pusat perayaan pesta ini tetap berada di Kabupaten Ngada. Menariknya, banyak pula turis asing yang berdatangan dari luar negeri ke Indonesia demi menyaksikan Pesta Reba ini.
Kabupaten Ngada memiliki berbagai fasilitas wisata mulai dari hotel, penginapan, hingga alat transportasi umum yang memadai. Bandara yang terletak paling dekat dengan Kabupaten Ngada adalah Bandara Bajawa, Flores, NTT. Harga hotel yang ada di sekitar Kabupaten Ngada berkisar kurang lebih antara Rp350.000 hingga Rp800.000. Pastikan kalian memesan tiket pesawat dan hotel 30 hari sebelumnya untuk mendapatkan harga promo terbaik dari Resevasi.com.
Setelah menyaksikan Pesta Reba yang diselenggarakan oleh warga Ngada, jika masih memiliki banyak waktu luang, kalian bisa melanjutkan liburan ke Ende atau Labuan Bajo. Next
Baca juga Indahnya Festival Takabonerate 2016 Tahun Ini
[ad_2]