Pantai Kamali – Info Tiket Masuk, Foto, Rute, Ulasan
[ad_1]
Bila berkunjung kesuatu daerah, pastinya selalu ada sebuah destinasi wisata yang paling menonjol. Begitu pula bila berkunjung ke Sulawesi tenggara. Tepatnya di Kepulauan Buton ,Kota Bau-Bau, terdapat satu destinasi wisata yang paling menonjol dan menjadi kebanggaan masyarakat sekaligus sebagai icon Kota Bau-Bau. Destinasi wisata tersebut tidak lain adalah Pantai Kamali.
Di pantai ini pula dibangun sebuah patung naga yang merupakan icon Kota Bau-Bau. Pantai Kamali yang terletak tepat di jantung Kota Bau-bau ini menyajikan keindahan dan pengalaman berbeda yang tidak akan terlupakan oleh pengunjung. Karena pantai tepat berada di pusat Kota Bau-bau maka, senasi pantai yang ditawarkan sedikit berbeda dengan pantai pada umumnya yang berada agak jauh dari perkotaan.
Harga Tiket Masuk
Pantai Kamali buka selama 7 hari dengan harga tiket masuk yang bervariasi tergantung pada hari kunjungan. Pada saat weekdays (senin-jumat), pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp. 10.000-, per orang. Sedangkan untuk hari weekend (sabtu-minggu) atau hari libur lainnya akan dikenakan tarif lebih tinggi atau tergantung pada kebijakan pengelola pantai Kamali.
Biaya masuk tersebut berbeda dengan biaya parkir kendaraan pengunjung. Kendaraan roda dua akan dikenakan biaya parkir sekitar Rp 5.000-, per unit sementara untuk kendaraan roda empat dan selebihnya akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp 10.000-, per unit. Biaya parkir tersebut bersifat dinamis tergantung pada kebijakan pengelola parkir yang berlaku saat itu.
Pantai yang tepatnya terletak di jalan Mayjend, Sutoyo, Wale, Kecamatan Wolio, Kota Bau-bau Sulawesi Tengara ini cukup mudah ditemui. Bagi pengunjung yang datang dari arah jalan pahlawan cukup mengikuti Jalan Pahlawan sampai menemukan perempatan yang menghubungkan Jalan Diponegoro dengan Jalan Anoa, belok kiri menuju arah Jalan Sultan Hassanudin, sampai jalan balai kota.
Bagi pengunjung yang datang dari arah Jalan Anoa bisa langsung menuju arah Jalan Martadinata agar lebih dekat. Pantai Kamali tepat berada di samping kiri Pelabuhan Murhum jika dari arah timur. Berbeda dengan pengunjung yang datang dari arah Jalan Betoambari. Dari Jalan Betoambari lurus ke utara sampai Jalan Batara Guru kemudian belok ke kiri menuju Jalan Wolter Mangonsidi.
Dari Jalan Wolter Mangonsidi lurus sampai ujung dan berakhir pada Jalan Yos Sudarso kemudian belok kanan. Pantai Kamali berada tepat di depan Universitas Dayanu Ikhsanudin Kota Bau-Bau sampai belokan Jalan Mohammada Husni Tamrin. Bila tidak ingin direpotkan dengan jalanan Kota Bau-Bau, pengunjung bisa menyewa mobil travel yang siap mengantarkan sampai lokasi tujuan.
Hal Menarik
1. Icon Patung Naga
Di pantai Kamali terdapat sebuah patung naga berukuran besar yang dikelilingi air mancur. Patung ini merupakan icon dari kota Bau-bau yang melambangkan kejayaan, kekuatan dan kegigihan dari Kerajaan Buton zaman dahulu. Patung naga tersebut berdiri megah dan perkasa seolah sebagai penjaga sekaligus pelindung Pantai Kamali. Disekitar patung ini terdapat objek wisata lain yang menarik.
Icon patung naga ini merupakan objek yang paling banyak diburu apabila berkunjung ke Pantai Kamali. Icon naga berwarna hijau setengah badan ini seringkali dijadikan objek photo sebagai kenang-kenangan telah mengunjungi pantai Kamali. Rasanya kurang lengkap apabila berkunjung ke pantai Kamali namun tidak menyempatkan diri sekadar melihat atau berfoto bersama patung naga.
2. Taman yang Tertata Rapi
Disepanjang pantai Kamali, pengunjung akan menemukan taman yang tertata rapi dan sangat nyaman untuk berjalan santai bersama keluarga. Bibir pantai Kamali memang dibangun taman dengan step foot yang mengikuti bibir pantai sehingga tidak ada pasir yang landai menuju laut. Namun ada beberapa lokasi yang masih disisakan pasir untuk keperluan tertentu seperti irigasi atau untuk taman bermain anak.
Adanya taman ini dikarenakan pantai Kamali memang berada di dekat Pelabuhan Murhum dimana pelabuhan ini dibangun dengan cara memisahkan pasir landai dengan laut sehingga diteruskan ke pantai Kamali. Adanya taman ini membuat pantai Kamali lebih tertata diantara gemerlap Kota Bau-Bau.Adanya taman ini juga sangat berguna bagi masyarakat Kota Bau-Bau untuk bersantai dan piknik.
3. Taman Bermain Anak
Pantai Kalimali rupanya tidak hanya ramah bagi pengunjung dewasa tetapi juga anak-anak. Ada banyak wahana bermain anak yang disediakan padataman tepi pantai Kamali. Wahana tersebut bisa diakses oleh siapa saja secara gratis. Wahana yang tersedia antara lain ayunan, perosotan, dan masih banyak lagi. Adanya wahana tersebut selain mengasyikkan juga dapat melatih gerak dan otot anak-anak
4. Lokasi yang Nyaman untuk Berjalan Pagi
Masyarakat kota Bau-bau seringkali menggunakan jalur pejalan kaki disepanjang Pantai Bau-Bau untuk olahraga pagi mulai dari berjalan kaki hingga berlari kecil. Suasana pagi Pantai Kamali sangat segar dengan semilir angin pagi pantai yang sejuk. Olahraga pada pagi hari di Pantai Kamali tidak hanyamenyehatkan tubuh, namun juga menyehatkan pikiran dan mata.
5. Pepohonan Sepanjang Pantai
Agar suasana pantai tetap sejuk meski berada di pusat Kota Bau-Bau, pengelola pantai Kamali menanam pepohonan berupa pohon kelapa yang berjajaran disepanjang pantai. Adanya pohon tersebut selain sebagai perindang dan penyejuk juga menambah kesan keindahan padataman maupun pantai Kamali yang eksotis. Pantai Kamali sekilas mirip dengan pantai California, Amerika Serikat.
6. Wisata Kuliner Street Food
Ada yang tidak dapat dilewatkan adalah wisata kuliner yang sangat menggugah selera. Pantai Kamali sebenarnya dibagi menjadi 3 bagian yakni di sebelah barat dijadikan sebagai lahan parkir dan wilayah penjual makanan kaki lima yang menjajakan dagangannya. Sedangkan di bagian timur dikhususkan bagi penjual makanan pada malam hari. Bagian tengah sendiri sebagai pusat sekaligus tempat icon naga.
Jajanan kaki lima yang ditawarkan pada pantai Kamali sangat bervariasi mulai dari makanan utama, makanan penutup, minuman, camilan, hingga makanan khas Pulau Buton. Hidangan minuman yang paling sering pengunjung jumpai adalah Saraba. Saraba merupakan minuman khas Sulawesi yang terbuat dari jahe, gula, madu dan rempah-rempah alami lainnya.
Minuman ini menjadi salah satu minuman kebanggaan sekaligus minuman khas masyarakat Sulawesi khususnya masyarakat Bau-bau. Saraba mirip dengan wedang jahe di Jawa namun Saraba memiliki aroma yang lebih khas serta rasa yang sangat kuat karena remah-rempah alaminya yang begitu terasa. Selain lezat,Saraba juga sangat ampuh dalam menghangatkan tubuh serta menghilangkan rasa nyeri.
7. Air Laut yang Jernih
Meski pantai Kamali tidak dikhususkan untuk berenang karena memang pantai ini cukup dalam apalagi bagi anak-anak, namun pesona air laut pantai Kamali sangat mempesona. Warna biru navy yang kuat dan tenang terhampar sejauh mata memandang. Di tengah laut Pantai Kamali terdapat banyak kapal-kapal baik kapal angkutan maupun kapal nelayan yang siap berlayar mengarungi laut pantai Kamali.
8. Malam Penuh Gemerlap
Malam hari merupakanmalam yang paling tepat untuk mengunjungi Pantai Kamali. Pada malam hari, banyak masyarakat terutama muda-mudi yang mengunjungi pantai. Di sepanjang Pantai Kamali dipasangi lampu terang benderang berwarna-warni yang menambah gemerlap pantai di tengah kota Bau-bau. Pantai ini akan berubah menjadi tongkrongan yang sangat asyik pada malam hari.
Selain itu, banyaknya pedagang yang berjualan di pasar malam sebelah timur menjadikan suasana pantai Kamali semakin menggairahkan untuk dijelajahi. Ada banyak penjual yang menjajakan barang dagangannya mulai dari makanan, minuman, hingga pakaian. Banyak masyarakat Kota Bau-bau yang sengaja mengunjungi Pantai Kamali bersama keluarga untuk menghabiskan malam.
Terlebih lagi bila malam minggu tiba, jika beruntung pengunjung dapat menemukan pertunjukan jalanan seperti konser musik mini atau sekelompok orang yang memainkan alat musik yang merdu. Gemerlap malam Pantai Kamali sudah terkenal bahkan sampai ke luar negeri. Banyak turis mancanegara yang sengaja datang ke Bau-bau untuk menikmati suasana malam pantai Kamali.
Setelah membaca sekilas mengenai daya tarik dan pesona Pantai Kamali, tentunya tidak ada salahnya apabila suatu hari nanti jika berkunjung ke Sulawesi Tenggara, khususnya Pulau Buton untuk mengunjungi pantai Kamali yang berada di pusat Kota Bau-Bau. Pantai Kamali menyajikan keindahan paduan dari ciptaan manusia serta ciptaan Tuhan yang saling melengkapi.
[ad_2]