10 Foto Lokasi Danau Siombak Medan Belawan, Sejarah Kisah Legenda Paya Pasir Sumatera Utara
[ad_1]
Lokasi: Paya Pasir, Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara 20252
Map: Klik Disini
HTM: IDR 2.000 per Orang
Buka Tutup: Senin – Minggu 08.00–18.00
Telepon: 0812-6326-301
Daftar Isi
Suasana Asri
Apabila Anda sedang mencari tempat liburan bersama keluarga di tahun 2020 yang memiliki suasana asri, sejuk dan menenangkan, cobalah berkunjung ke danau yang berada kota Medan, Sumatra Utara.
Kota Medan dikenal sebagai salah satu kota metropolitan yang memiliki banyak pesona alam indah sehingga terdapat cukup banyak tempat wisata unik.
Bila di Samosir ada Danau Toba yang sangat melegenda di seluruh Indonesia. Maka di Medan ada danau Siombak yang tak kalah indahnya.
Danau Siombak ini merupakan tempat destinasi wisata yang sering sekali dikunjungi oleh masyarakat medan pada hari libur.
Mungkin sebagian besar masyarakat belum begitu mengetahui tentang wisata ini. Namun jika Anda berkunjung kemari dijamin tidak akan menyesal karena tempat ini akan menyuguhkan pesona alam yang sangat indah.
Danau Siombak
Menurut penduduk setempat, obyek wisata ini merupakan danau buatan bekas penggalian tanah timbuhan pada tahun 1980.
Pada awalnya digunakan untuk mengerjakan proyek pembangunan jalan tol Belawan–Medan-Tanjung Morawa (BELMERA) yang diresmikan sekitar tahun 2006 lalu.
Danau Siombak memiliki luas sekitar 40 hektar dan berdiameter 1000 meter dengan kedalaman mencapai 15 meter. Tempat ini mirip sekali seperti danau raksasa karena ukurannya sangat besar.
Namun keindahan danau Siombak bukan berasal dari bentuknya, melainkan dari suasana tenang dan sunyi yang dimilikinya.
Kesunyian di kawasan ini sangat terasa sekali. Apalagi ketika ranting pohon tertiup angin dan saling bergesekan antara satu dengan yang lainnya.
Panorama danau Siombak dan sekitarnya memang sangat cantik sekali. Contohnya ketika angin sedang meneIDR air dan menimbulkan riak serta ombak-ombak kecil. Pemandangan tersebut akan membuat pengunjung merasa tenang dan damai.
Ditambah lagi dengan pancaran sinar matahari yang masuk ke air membuat pemandangan tersebut semakin berkilau. Tak heran tempat ini layak dijadikan tempat untuk menenangkan pikiran.
Selain itu, tempat wisata ini ternyata sangat unik karena terletak diantara 2 buah sungai, yaitu sungai Terjun dan sungai Deli yang kerap disebut sebagai Muara.
Namun muara ini berbeda dengan yang lain karena meskipun sungai tersebut sedikit asin dan airnya payau tetapi tidak ada satupun tumbuhan bakau yang tumbuh di dekatnya.
Tempat wisata ini juga memiliki banyak spot view yang menarik untuk dijadikan sebagai latar foto.
Pengunjung dapat menikmati pemandangan alam bebas dengan ditambah pemandangan burung-burung Srigunting yang beterbangan meliuk menyambar ikan.
Selain itu pengunjung juga dapat melihat gerombolan bangau putih yang cantik. Pengunjung juga diperbolehkan memancing ikan di danau, karena ikan yang ada disini dapat dibilang cukup banyak.
Fasilitas Yang Ada
Fasilitas di tempat wisata ini cukup memadai, ada kolam renang anak, permainan outbond, komedi putar dan pondok lesehan untuk bersantai sembari mengisi perut dengan mencicipi masakan khas melayu.
Jika memesan ikan maka pengunjung dipersilahkan untuk memilih ikan sendiri yang ingin dimasak.
Ikan yang berada dipondok ini langsung diambil dari kolam sehingga masih segar. Sambil mengisi perut, pengunjung akan disuguhkan dengan keindahan danau siombak.
Dan disekitar obyek wisata ini juga terdapat penjual makanan dan aksesoris seperti gelang, kalung, anting hingga baju yang dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Selain itu, di area ini juga disediakan perahu atau sampan yang dapat digunakan untuk mengelilingi danau. Namun pengunjung akan dikenai biaya tambahan sebesar IDR 15.000 per orang.
Di tempat ini juga menyediakan speedboat. Anda dapat menyewanya dengan tarif IDR 35.000 per orang.
Dengan menggunakan speedboat, Anda dapat bermain sambil balapan di air dengan pengunjung lainnya. Selain itu pengunjung juga dapat bermain dengan bebek dayung untuk mengelilingi danau.
Ada satu lagi fasilitas yang menarik di obyek wisata ini yaitu hiburan musik atau karaoke. Pengunjung dapat bernyanyi di atas panggung dengan diiringi oleh alunan musik layaknya penyanyi sungguhan.
Jalan Menuju Lokasi
Danau Siombak berada di jalan nippon, kelurahan Paya Pasir, kecamatan Medan Marelan, kelurahan Labuhan Deli, Kota Medan, sumatra utara, Indonesia.
Jalan untuk menuju kawasan ini tidak terlalu sulit. Anda hanya perlu mengikuti jalan besar Marelan Raya, lalu lurus terus hingga melewati Pajak Marela.
Jika telah sampai di Gapura Museum Kota Cina, tidak jauh dari tempat itu Anda akan menemukan gapura bertuliskan Selamat Datang Di Danau Siombak.
Setelah bertemu gapura maka Anda akan melihat 2 jalan bercabang. Satu di atas yang dan satu lagi di bawah. Jalan Pasar Nippon terletak di bawah, dari gapura ke arah kanan.
Sedangkan yang satu lagi Jalan Danau Siombak terletak di atas, yakni dari gapura ke arah kiri. Meskipun bernama jln.Danau Siombak, jalan tersebut bukan menuju ke lokasi wisata melainkan ke situs Museum Kota Cina.
Jadi jalan yang benar adalah jalan Pasar Nippon. Setelah itu Anda lurus saja sampai ujung, maka akan terlihat Danau Siombak.
Dari kantor pos besar Medan menuju Danau siombak hanya berjarak sekitar 18 km. Dari titik tersebut lalu menuju ke arah Belawan dan melalui jalan Yos Sudarso.
Setelah tiba di persimpangan, Anda belok kiri lalu lurus saja sampai menemukan jalan Pasar Nippon. Kemudian jika sudah memasuki jalan tersebut, jalan lurus terus hingga melihat danau Siombak.
Sejarah Singkat
Menurut sejarah Danau Siombak sudah ada sebelum terbentuknya Kota Medan. Diceritakan wilayah tersebut merupakan daerah pertanian yang digunakan oleh penduduk.
Kemudian pada tahun 1986 pasukan Bekho menghancurkan lahan tersebut dan dalam sekejap lahan pertanian milik warga menjadi kubangan air raksasa.
Dahulu area danau Siombak ini merupakan situs kota Cina. Kota Cina inilah asal muasal terbentuknya kota Medan.
Kota Cina merupakan kerajaan yang makmur dan memiliki pelabuhan internasional yang dihuni oleh para imigran cina.
Menurut legenda kota tua cina hancur karena mendapatkan kutukan. Sekitar 25 hektar wilayahnya terkubur, karena pasukan kepah atau sejenis kerang menyerang kota itu. Namun, tenggelamnya kota ini masih menjadi misteri hingga sekarang.
Pada awalnya penduduk sekitar bekerja sebagai petani, lalu berubah menjadi nelayan. Pada saat pengerukan sedalam 5 meter ditemukan peninggalan-peninggalan kota tua cina.
Peninggalannya antara lain piring, guci, patung dewa siwa, dan koin yang berlambang tahun 800M. Koin ini berasal dari masa Dinasti Tang pada abad ke 10 M.
Selain itu yang masih tersisa adalah bangunan kelenteng tua yang ditemukan dekat dengan pemukiman warga dan merupakan peninggalan pada abad ke 11 M.
Setelah kejadian ditemukannya benda-benda peninggalan kota Tua Cina. Banyak sekali warga sekitar beramai-ramai untuk mencari benda-benda peninggalan tersebut dan ada yang menemukan sebuah keramik kuno.
Dari semua data yang terkumpul, benda-benda yang ditemukan di kawasan tersebut antara lain Arca Buddha besar, Arca Laksami, Fragmen keramik.
Dan ada juga bata dari masa Dinasti Sung pada akhir abad ke 10 sampai abad ke 13 M, serta Yuan pada abad ke 13 sampai abad ke 14 M.
Ada yang berupa peninggalan seperti batu pahat berbentuk prisma segi empat yang memiliki tinggi 50 cm, lebar atas 30 cm, lebar bawah 40 cm, dengan tebal batu 23 cm.
Dari dulu hingga saat ini benda-benda kuno tersebut masih tersimpan di Museum Negeri Sumut.
[ad_2]