10 Foto Pantai Sancang Garut, Cerita Misteri Hutan Leuweung Sejarah Wisata
[ad_1]
Alamat Tempat Wisata: Sancang, Cibalong, Garut Regency, West Java
Peta Lokasi Di Google: (Klik Koordinat)
Harga Tiket Masuk: IDR 10.000 per Orang
Jam Buka: 08.00-17.00
Nomor Telp: –
Daftar Isi
Masih Asri
Pantai di wilayah Garut selatan memang sangat bagus dan kebanyakan juga masih asri. Anda yang biasa menghabiskan waktu dengan hiruk pikuk kota besar, cocok untuk menghabiskan waktu dilingkungan seperti ini pada akhir pekan.
Pantai ini belum terlalu banyak dikunjungi dan masih sangat alami. Salah satu pantai yang berada di daerah Garut selatan dikenal dengan nama Sancang.
Bagi anda penggemar kegiatan alam, menyukai berwisata ke alam dengan kondisi masih alami, atau kegiatan seperti fotografi di alam bebas, pantai Sancang dan lingkungan tempat keberadaannya adalah lokasi yang cocok.
Pantai sancang Garut atau Sancang timur merupakan bagian dari cagar alam berupa hutan, sungai, laut beserta keanekaragamannya. Cagar alam disini lebih dikenal dengan nama Leuweung Sancang. Kata leuweung berasal dari bahasa Sunda yang berarti hutan.
Hutan Sancang selalu menjadi primadona meskipun tak banyak orang tahu pesonanya. Hutan tersebut sangat asri dengan kondisi lingkungan yang khas. Apalagi keanekaragaman alam disertai dengan pemandangan eksotis kian menambah sisi indahnya.
Secara umum, tipikal hutan di kawasan tersebut adalah hutan tropis dengan kondisi masih rapat. Namun, uniknya bentangan alam membuat kawasan ini terbagi ke dalam tiga kategori.
Disini juga terdapat hutan bakau, sungai, beragam tumbuhan dan hewan serta batu-batu yang tersebar membuat pemandangan seperti berada di dunia lain.
Berada di sekitar area cagar alam harus ekstra hati-hati. Banyak hewan liar yang dikhawatirkan masih buas bebas berkeliaran. Karena itulah, kebanyakan pengunjung Sancang adalah mahasiswa atau peneliti yang tertarik dengan topografi alam area hutan.
Keunikan Keanekaragaman hayati Leuweung Sancang dan masih terjaga membuat kawasan ini masuk ke dalam wilayah konservasi yang pantas untuk dilindungi.
Rute Menuju Lokasi
Pantai atau hutan Leuweung Sancang berjarak sekitar 118 kilometer dari Garut. Jika anda berada di Bandung, jaraknya adalah 176 kilometer. Jika berangkat dari pusat kecamatan Pameungpeuk, jaraknya jauh lebih dekat, sekitar 2 kilometer.
Awal perjalanan menuju Leuweung dengan kendaraan umum bermula di terminal bis Garut dengan menggunakan angkot. Untuk biaya dari Garut ke Pameungpeuk anda harus mengeluarkan uang sebesar IDR 13.000 per orang.
Kemudian, perjalanan menuju pantai Sancang bisa anda tempuh dengan menggunakan bus yang berasal dari kecamatan Pameungpeuk menuju perkebunan Mira-mare. Bus ini sedikit sekali lewat setiap hari, hanya tiga buah dengan tarif IDR 3000 per orang.
Selain dengan bus, anda bisa menggunakan jasa angkutan kota dengan biaya IDR 40.000 per orang. Sama halnya dengan bus, angkot disini juga sangat jarang. Waktu tempuh yang anda habiskan untuk perjalanan ini sekitar 5 jam dari Garut.
Jika anda dari Bandung, waktu yang anda habiskan lebh banyak lagi yaitu 6 sampai 7 jam perjalanan. Pantai ini juga dekat dengan pantai Cijeruk Indah. Anda bisa menggunakan ojek ke pantai Sancang dari pantai cijeruk dengan harga lebih murah.
Karena itulah, lebih baik menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan menuju ke sini. Selain lebih hemat, anda juga akan lebih nyaman untuk sedikit berlama-lama menikmati keindahan pantai tersebut termasuk cagar alam di sekitar.
Harga Tiket Masuk
Tidak ada tarif masuk ketika berkunjung Leuweung Sancang. Berdasarkan info yang didapat tentang kawasan ini pada tahun 2020, anda hanya perlu membayar biaya parkir sebesar IDR 10.000 per kendaraan.
Pengurus untuk parkir ini bisa mencarikan tempat bermalam untuk anda di rumah penduduk yang menyediakan penginapan bagi pengunjung.
Keanekaragaman Wilayah
Secara garis besar, Leuweung sancang ini terbagi ke dalam beberapa bagian yang dijadikan sebagai wilayah konservasi yaitu hutan pantai, hutan dataran rendah dan hutan mangrove. Jika dihitung secara keseluruhan, wilayah cagar alam cukup luas yaitu sekitar 2913 hektar.
Dari pinggir pantai, wilayah laut pantai sancang juga lumayan luas yaitu 150 hektar. Semua hutan ini masih bisa dikatakan hutan perawan yang belum begitu tersentuh. Semua ekosistem, flora dan fauna masih sangat terjaga. Termasuk udara dan air karena kondisi hutan yang masih rapat.
Ketika berada di dalam area hutan, anda tidak akan mampu memandang laut meskipun dari kejauhan. Hutan sancang ini akan menghalangi pemandangan karena pepohonannya masih rapat. Karena itulah, ketika keluar dari hutan, kemudian menyaksikan pemandangan laut, kita merasa lepas dan bebas.
Vegetasi wilayah sesuai dengan kondisi tanahnya yang beIDR sir sampai Gambut. Karena itulah, di tempat ini terdapat hutan bakau yang cocok dengan wilayah pantai. Didalam hutan juga terdapat pohon dengan kategori sangat langka yaitu pohon Meranti merah dan pohon Kaboa. Karena itulah, kawasan hutan ini sangat dilindungi.
Perlindungan untuk kawasan ini tidak hanya dilakukan oleh Indonesia. Dunia juga perlu menjaga keberlangsungan hutan dengan kondisi langka ini. Tumbuh-tumbuhan lain yang banyak anda temukan disini yaitu tumbuhan Sorea dan pohon Ketapang.
Mitos Leuweung Sancang
Mitos leuweung sancang masih berkaitan erat dengan kerajaan Padjajaran. Ada kisah menyebutkan bahwa raja Padjajaran yang sangat terkenal yaitu Prabu siliwangi menghilang ketika berada di hutan ini.
Legenda ini menceritakan tentang perselisihan Prabu Siliwangi dengan puteranya yaitu Raden Kian Santang. Pertikaian tersebut mengenai masalah yang berkaitan dengan keyakinan masing-masing.
Lalu, Prabu Siliwangi ini pergi dari kerajaannya ke Leuweung Sancang bersama para pengikut. Kemudian, Prabu siliwangi berubah menjadi macan putih bersama para pengikutnya yang ikut merubah diri menjadi harimau di lingkungan ini.
Legenda itu sangat di kenal oleh masyarakat sekitar kawasan. Terutama masyarakat adat di sana. Leuweung Sancang juga dikenal sebagai tempat yang sangat angker.
Meskipun status dan keangkerannya membuat kita bergidik, tapi tangan-tangan jahil seakan tak teIDR ngaruh dengan ini.
Tangan kotornya tetap saja menjamah area hutan. Termasuk pantai Sancang ini sehingga banyak dari sisa-sisa kerusakannya sangat jelas terlihat. Meskipun begitu, kondisi ini tak mengurangi keanggunan Leuweung Sancang.
[ad_2]