10 Foto Pulau Sangiang Anyer, Lokasi Alamat, Akses Jalur Menuju Wisata + Penginapan Hotel Villa
[ad_1]
Alamat Tempat Wisata: Kabupaten Serang, Banten
MAP: Klik Disini
Harga Tiket Masuk: IDR 2.000.000 tiap perahu untuk 20 orang
Buka/Tutup: 24 jam
Nomor Telp: –
Keindahan alam di Indonesia wajib untuk diketahui tiap warganya. Diketahui bersama jika di negara indah ini ada salah satu objek wisata yang masuk dalam The Seven Wonders of Worlds. Para backpacker tentu sangat senang jika explore keindahan alam Indonesia, karena biayanya tergolong terjangkau.
Tidak hanya sampai disitu saja, masih banyak tempat indah lainnya, seperti melihat badak bercula satu di Ujung Kulon, melihat indahnya pesisir Bima, menikmati kehidupan kota Cilegon, Jakarta dan Tangerang, camping di pesisir Sirah dan NTB, melihat keindahan Pandeglang dan masih banyak lainnya. Tentu ni adalah itinerary yang bagus dan seru.
Tadi kita menyinggung mengenai wisata pesisir. Tidak dapat dipungkiri lagi jika kasus konflik keindahan antar daerah pesisir di Nusantara ini selalu terjadi. Masing-masingnya memiliki keindahan masing-masing. Ini yang menjadikan orang-orang tak hentinya ngetripmulu.
Apalagi saat ini banyak agen travel wisata yang menawarkan paket trip guna memudahkan dan meningkatkan kenyamana saat menjelajahi keindahan pesisir. Ombak dan pantai memang selalu menjadi magnet abadi bagi tiap insan. Pesonannya tiada tara.
Memang tidak semua orang ingin menggunakan agen wisata dengan alasan perjalanannya kurang menantang, mungkin sebagian besar dari mereka adalah para backpacker.
Salah satu tempat pesisir indah di Indonesia adalah Pulau Sangiang atau ada beberapa orang menyebutnya Pulau Sangeang atau Sanghyang. Keindahan alam di sini tak terbantahkan, walaupun saat ini tengah ada konflik disana antara penduduk dan katanya “pemilik” pulau. Semoga masalah ini segera terselesaikan.
Walaupun sedang ada konflik,wisata di sana tidak ada masalah, jadi tenang saja. Spot foto di sana banyak dan tentunya gambar-gambar yang dihasilkan juga sangat indah, pastikan baterai dan memori kamera mencukupi.
Lokasi dan Akses
Pulau Sangiang terletak di Selat Sunda. Dimana hal ini menyebabkan ombak disana begitu bersahabat. Jika di akses dari Pantai Anyer kurang lebih hanya sejauh 10 km, tentunya harus nyebrang dengan perahu. Rute ini amat mudah tentunya.
Secara peta administratif, alamat tempat indah ini termasuk di dalam wilayah Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Jika diakses dengan GPS maka berada di koordinat 105°49’30″ – 105°52’ BT dan 5°56’ – 5°58’50” LS.
Masih Sangat Asri
Lokasinya yang masih terbilang asing dikalangan para pecinta jalan-jalan dan terutama manusia alay yang tidak bisa menjaga kebersihan membuat tempat ini masih sangat asri dan alami.
Terdapat 3 tipe ekosistem di Pulau Sangiang, yaitu hutan pantai, hutan dataran rendah dan hutan payau. Ada beberapa jenis tanaman yang mendiami pulau ini seperti bakau (Rhizophora stylosa), bayur (Pterospermum javanicum), ketapang (Terminalia catappa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), waru laut (Hisbiscus tiliaceus), walikukun (Scoutenia ovata), yamplung (Callophyllum inophylum) dan cantigi (Phempis acidula).
Untuk hewan yang mendiami juga terbilang sangat beragam seperti kuntul karang (Egretta sacra), raja udang (Halcyon cloris), lutung (Trachypitechus auratus), landak (Hystrix brachiura), biawak (varanus salvator), ular sanca (Phyton reticularis), dara laut (Sterna sp.), kucing hutan (Felis bengalensis), belibis (Anas sp.), burung camar (Sterna spp.), pelatuk besi (Threskiornis aethiopica), burung cangak (Ardea sumatrana), elang laut (Haliarctus leucocagter) dan berbagai biota laut.
Sejarah
Pulau Sangiang mulai dihuni sekitar abad ke-19. Pernyataan tersebut diambil dari penuturan penduduk setempat. Pulai ini dulunya adalah hibah dari Raja Lampung. Tempat ini ternyata juga ikut andil dalam masa penjajahan hingga kemerdakaan, karena dulu tentara Jepang membangun Pos Pengamanannya di sini.
Ga cukup itu, tentara Jepang kala itu juga melengkapinya dengan rel besi untuk dilewati kapal perang amfibi mereka. Di sini ada seorang sesepuh berusia 118 tahun bernama Rukmini. Menurut penuturan cerita dari catper beliau, beliau sudah tinggal di sini sejak era penjajahan Belanda.
Ketika masa itu, beliau dengan suaminya menjadikan tempat ini sebagai tempat bercocok tanam untuk pisang. Tanah merah tempat ini memang sangat cocok digunakan untuk bercocok tanam.
Harga Tiket Masuk dan Cara Menuju Ke Pulau Sangiang
Pulau ini sangat cocok bagi penyuka camp di pinggir laut dan para backpacker. Biaya perjalanan tergolong terjangkau, karena cukup menyewa perahu dengan harga IDR 2 juta. Namun harga sewa perahu Pulau Sangiang tersebut bisa jadi lebih murah jika pandai dalam menawar.
Jika ingin berkunjung ke tempat ini maka pertama harus menuju ke pelabuhan Anyer, yaitu dengan naik bus dari terminal Slipi atau rambutan ke terminal Cilegon. Waktu tempuh kurang lebih 2 jam saja.
Sesampainya di pelabuhan Anyer maka bisa beristirahat dulu. Di sini banyak penginapan baik berupa homestay maupun resort. Perjalanan kemudian bisa dilanjutkan di pagi harinya dengan menaiki perahu melintasi jalur air.
Sesampainya di Pulau Sangiang bisa langsung mendirikan tenda maupun mencari penginapan murah di sana. Namun tentu sangat cocok jika mendirikan tenda, karena lebih terasa menyatu dengan alam dan tentunya lebih seru.
Rata-rata biaya sekali trip di Pulau Sangiang ala backpacker kurang lebih menghabiskan cost IDR 450.000 selama 3 hari bukan one day. Biaya ini tentu amat murah meriah. Namun jangan lupa, biaya tersebut khusus untuk rombongan, minimal 20 orang, mengingat paling mahal adalah biaya sewa perahu.
Wisata di Pulau Sangiang
Banyak kegiatan wisata yang dapat dilakukan di sini. Kegiatan yang wajib dilakukan adalah snorkeling dan diving, karena keindahan bawah lautnya sangat menawan. Memancing pun bisa dilakukan. Eksplorasi sejarah tanpa mitos dan ke Gua Kelelawar juga harus dilakukan. Selain itu, pastikan mengunjungi Legon Waru dan air terjunnya.
Sebenarnya Pulau Sangiang telah ditetapkan menjadi taman wisata sejak tahun 1993. Pemerintah juga dulunya akan membuat pulau ini menjadi pulau wisata bukan cagar alam. Namun proyek tersebut terhenti ketika tahun 1998. Pada tahun itu diketahui bersama ada krisis ekonomi, sehingga proyek ini mangkrak.
Walaupun demikian, apabila pembangunan ini dilanjutkan bisa jadi ekosistem di Pulau Sangiang dapat terganggu, mengingat rencana pembangunan ini terdiri dari beberapa fasilitas, seperti resort mewah, bukan hotel, mungkin nantinya juga dibangun villa.
Potensi wisata yang beraneka ragam membuat Pulau Sangiang seharusnya cukup dikenal di telinga para backpacker. Walaupun kental dengan sejarah di era penjajahan, bukan berarti menjadikan tempat ini angker.
Dari Januari hingga Desember, tentunya termasuk Agustus dan September ada bulan yang cocok untuk berwisata di sini, yaitu ketika musim kemarau. Tidak diketahui secara pasti apakah di lautnya ada hiu, namun yang jelas tempat ini jauh dari kata kotor, kecuali jika para pengunjung “lupa” membawa kembali sampahnya.
Biasanya ada info open trip dari situs-situs tertentu untuk menghemat biaya elajah perjalanan, seperti dari blog dan tentunya sudah ada cp-nya. Pastikan semangat berapi-api ketika mengunjung tempat ini, karena banyak sekali area yang harus dikunjungi.
Itulah review Pulau Sangiang dari liburanmulu. Jika artikel ini bermanfaat tolong share. Jika ingin mendapatkan info lain mengenai tempat ini maka bisa dilihat di video youtube maupun di artikel situs lain seperti wikipedia, merak dan kaskus.
[ad_2]