10 Gambar Gunung Gede Pangrango National Park Bogor Misteri Pendaftaran Sejarah Asal Usul Jalur Pendakian Wisata
[ad_1]
Alamat Tempat Wisata: Cibodas, Cipanas, Kab.Cianjur 43253
Map: Klik Disini
Harga Tiket Masuk: Hari libur (umum) IDR 34.000/orang (pelajar) IDR 19.000 & hari kerja (umum) IDR 29.000/orang (pelajar) IDR 17.500/orang
Buka Tutup: 06.00-17.00 WIB
Nomor Telp: 0263-512-776
Keindahan alam Indonesia seolah tak ada habisnya, dengan topografi berbentuk kepulauan dan dikelilingi banyak pegunungan, serta lautan, menjadikan panorama alam negeri ini tak terbantahkan keindahannya.
Meskipun berdasar ilmu geologi statusnya berada pada zona ring of fire dan terancam gempa beIDRtensi tinggi, namun tentunya tak ada alasan bagi kita untuk tidak mencintai alam ini.
Beberapa gunung yang terkenal di kalangan para pendaki diantaranya Gunung Merapi di jogja, Gunung Prau Wonosobo, Gunung Cumbri Wonogiri, Gunung Galunggung di Tasik.
Dan tidak luput ada juga Gunung Gede Pangrango yang terletak di tiga kabupaten sekaligus yakni Cianjur, Sukabumi serta Bogor.
Gunung yang memiliki alamat di provinsi Jawa barat dan berada dekat dengan kota yang kerap kali dikunjungi presiden soekarno ini memiliki keindahan yang terus terjaga hingga sekarang.
Dengan letaknya yang berdekatan dengan ibukota Jakarta dan tiga kabupaten sekaligus, membuat gunung yang memiliki banyak rute untuk pendakian ini seringkali dijadikan destinasi pendaki.
Gunung ini berada di kawasan taman nasional yang merupakan satu dari 5 national park yang diresmikan pada masa pemerintahan soeharto.
Kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional untuk melindungi dan sebagai wadah konservasi hutan lindung.
Baik bagi beragam tumbuhan maupun hewan yang telah menjadi satwa endemik TNGGP seperti yang dilakukan taman nasional kerinci yang berusaha melindungi harimau sumatera & Sumbawa dengan yegua atau kuda dalam bahasa spanyol.
Beberapa fauna atau binatang yang terdata, yakni macan kumbang, macan tutul, elang jawa, pelatuk, serta masih banyak lagi hewan lainnya.
Selain itu disini juga beberapa kali di selenggarakan marathon, outbound dan beberapa festival.
Gunung Pangrango yang memiliki ketinggian 3.019 mdpl ini, sebenarnya merupakan gunung tipe B dimana dalam kurun waktu 1600 tahun masih belum tercatat keberadaan erupsi magmatik namun akan ada gejala vulkanik.
Sementara gunung gede dengan tinggi 2.958 mdpl, merupakan gunung berapi tipe A, atau dapat dikatakan gunung yang setelah tahun 1600 pernah terjadi erupsi magmatik minimal 1 kali.
Dilansir dari situs Wikipedia pada awalnya kawasan ini disebut dengan cagar alam di tahun 1978, dengan luas total 14 ribu hektar.
Lalu pada perkembangan selanjutnya, kawasan ini mendapatkan dua kali penambahan luas wilayah yakni menjadi 15.196 hektar.
Di tahun 1980 yang bersamaan dengan peningkatan status sebagai taman nasional dan yang terakhir yakni pada tahun 2003 hingga saat ini luas totalnya menjadi sebesar 22.851,03 hektar.
Gunung ini juga memiliki kelompok relawan yang akan membantu tim sar seperti kelompok Montana dan Green ranger.
Berbicara soal gunung, tentunya tak afdol bila tidak membahas sejarah maupun sasakala yang ada.
Bila ditilik dari riwayat secara ilmiah, gunung yang terletak di taman nasional tertua ini sebenarnya merupakan 2 gunung yang teIDRsah.
Bila diperhatikan lapisan dari batuan penyusunnya, dapat diketahui bahwa asal usul pegunungan ini lahir dari tubrukan lempeng continental & oceanic.
Lempeng oceanic tertindih, sementara lempeng kontinental naik dan membentuk pegunungan.
Setelah Lempeng Oceanic amblas hingga mencapai kerak bumi dan akhirnya meleleh, terjadi penurunan kepadatan disekitarnya yang akhirnya menjadi amblas dan terbentuklah lubang kepundan di permukaan bumi.
Gunung yang paling tua di sini, bila dilihat dari jejak fisik kawah yang ada di antara puncak pass dan Pangrango adalah Gunung Gegerbentang serta yang kedua yakni Gunung Mandalawangi.
Sang gunung tertua yang awalnya merupakan gunung aktif, kini hanya terlihat menyerupai lerengnya gunung pangrango saja.
Sementara nasib gunung mandalawangi selepas meletus pada periode prasejarah, yang konon batuannya teIDRntal hingga ke kaki gunung salak, kini tinggal history dan meninggalkan bekas kawah besar dan menyisakan gunung pangrango.
Batuan yang terlempar ke udara saat terjadi aktifitas letusan dahsyat tahun 1840, menimbulkan lubang sedalam 4 meter di area curug cibereum.
Sementara gunung gede sendiri mengalami letupan terakhir 60 tahun lalu, sehingga perlu di waspadai aktivitasnya karena biasanya makin lama tidur makin dahsyat letupan selanjutnya.
Dulunya didekat gunung mandalawangi juga terdapat gunung lainnya, yakni gunung gumuruh yang bagaikan satu kesatuan quark yang tak teIDRsahkan.
Selepas gumuruh meletus kini menjadi gunung gede serta kawah yang sangat dikenal pendaki, yakni alun–alun suryakancana tempat bunga edelweiss tumbuh.
Asal mula flora ini pertama kali ditemukan oleh pendaki yang bernama C.G. Karl Reinwardt pada tahun 1819, dengan jenis Anaphalis Javanica. Bunga edelweiss ini, juga dijadikan sebagai logo TNGGP.
Sementara bila ditilik dari legenda tanah sunda, keberadaan gunung ini dikaitkan dengan eyang suryakancana yang nama lengkapnya Rd. Suryakencana Winata Mangkubumi.
Eyang suryakancana sendiri sebenarnya anak pangeran aria wiratanudatar yang kala itu dinikahkan dengan salah seorang putri bangsa jin oleh ayahnya.
Berkat kesaktiannya, Rd. Suryakencana dipercaya masih bersemayam di gunung gede.
Misteri dari kejadian aneh ketika bor mesin tak mampu menembus dua batu besar yang ada di area parkir wisata pun dikaitkan dengan legenda Eyang Jayarahmatan beserta Embah Kadok.
Pada waktu tertentu, mereka yang menganut agama sunda wiwitan biasanya akan datang ke goa yang berada di sekitar lokasi Gunung Gede untuk melakukan upacara religius baik bersemedi maupun bertapa.
Menurut data dari wiki, gunung ini berada pada koordinat 6°46′LU&106°56′BT dengan suhu pada puncaknya rata-rata berada di kisaran 18 °C.
Dan biasanya pada malam hari akan semakin menurun hingga 5 °C bisa dibayangkan dinginnya air bila mengambil wudu disini.
Sehingga bagi anda yang ingin hiking kesini, ada baiknya memperhatikan ramalan cuaca & mematangkan segala persiapan & kondisi tubuh.
Giant mount atau Gunung gede ini memiliki lingkup pegunungan dan hutan yang terbagi atas beberapa zonasi, seperti Montana, submontana serta subalpin di area puncaknya dengan kekayaan keanekaragaman floranya.
Selain puncak gunung dan kawahnya, beberapa kawasan seperti telaga biru, air panas, curug cibereum, alun-alun suryakancana, kandang badak & kandang batu juga turut melengkapi fasilitas TNGGP ini.
Gunung ini memiliki fakta unik tersembunyi, dimana keunikan vegetasi yang berkumpul di satu titik membentuk lafadz allah saat dilihat menggunakan map dari wikimapia ataupun google maps.
Uniknya, rimbunan pepohonan tersebut berwarna golden green atau hijau keemasan, beda dengan warna pohon lain di sekitarnya sehingga begitu jelas terlihat.
Bagi anda yang penasaran berapa artikel mengenai hal ini masih dapat anda temukan di google lengkap dengan foto dan posisi koordinatnya.
Selain itu, ada juga link dari youtube.com, namun sayangnya kecerobohan para blogger dalam menyadur berita, kebanyakan copas tanpa mengedit kembali, sehingga penemu asli dan kapan kejadian tersebut ditemukan jadi hilang.
Wisata alam tentunya tak luput dari keberadaan kuncen atau juru kunci dan beberapa kisah mistis serta mitos dari para penghuni tempat tersebut yang menambah kesan angker dan membuat bulu roma berdiri.
Beberapa daftar catper mengenai camping disini, dapat anda baca di Kaskus.co.id. ceritanya pun beragam, rata-rata berisi cerita horror ditempat tersebut.
Keangkeran gunung gede rasanya merupakan lagu lama dan bukan rahasia dikalangan pendaki.
Ada cerita tentang hantu korban di sepanjang jalan pendakian, mendengar suara aneh, hingga kecelakaan-kecelakaan pendakian yang memakan korban meninggal dan sempat menghebohkan seperti shizuko rizmadhani pada desember 2013.
Naah bagi anda yang ingin mendaki, anda dapat memilih tiga jalur resmi yang terdekat.
Bagi anda yang berangkat dari Jakarta, dapat langsung menuju tol jagorawi & menggunakan exit arah puncak.
Dari situ ada dua pilihan yakni menggunakan pintu masuk utama dikebun raya cibodas, ataupun gunung putri.
Sementara bagi yang berada di sukabumi, dapat menggunakan rute mendaki di selabintana.
Perbedaannya yakni pada rute cibodas, selepas basecamp akan melewati telaga warna biru, kemudian jembatan sebelum pos panyangcangan kuda yang kerap dilewati hewan liar seperti macan tutul serta lewat pertigaan ke curug Cibeureum.
Disini juga nantinya anda akan lewat jalur yang sudah terkenal yakni tanjakan setan yang merupakan trek paling terjal.
Sementara kelebihan bagi pengguna trek gunung Putri atau Salabintana, yakni waktu tempuh lebih cepat dan lebih dekat untuk tiba di alun–alun Suryakencana.
Kedua trek ini menanjak dan cukup terjal dibanding cibodas, sehingga perlu waspada agar tidak tergelincir.
Bagi yang menyukai trip ala ekspedisi petualangan rahasia dan menantang, coba gunakan jalan selabintana.
Jalur ini lebih gokil bila dibanding dengan jalur lainnya, anda tidak akan menemukan anak tangga seperti di cibodas.
Sulitnya sumber air dan tanpa pos peristirahatan, ditambah banyak pacet sehingga butuh garam atau tembakau untuk menghilangkan yang terlanjur nempel.
Meski sama-sama dekat ke alun-alun Suryakancana, bedanya disini Anda akan sampai di daerah barat surya kancana.
Sementara dari gunung putri akan tiba didaerah timur yang biasanya kedua spot ini dijadikan tempat foto2 para pendaki meski panoramanya masih bagusan puncak gunungnya.
Namun ada sedikit information mengenai beberapa hal yang perlu anda urus, diantaranya dengan booking jadwal anda dan registrasi secara online melalui official website yakni https://booking.gedepangrango.org/online-booking.
Pada web tersebut, terdapat formulir yang perlu anda download, seperti surat izin dari ortu/wali bagi pendaki dibawah 17 tahun dengan lampiran copy ktp & materai.
Kemudian formulir untuk barang yang dibawa dan apakah sekiranya menghasilkan sampah, serta peta jalur gunung gede Pangrango.
Dengan biaya yang murah, tentu antusias pendaki kian tinggi, sehingga perlu booking agar mendapat kuota pendakian.
Menurut info, kuota pendakian jalur Cibodas sendiri mendapat kuota terbesar yakni 300 orang perhari, sementara sisanya yakni gunung putri & salabintana masing – masing 100 orang perharinya.
Daftar booking ini dapat dilakukan sejak H -30 hingga H -7 bila kuota pada tanggal yang anda tentukan masih tersedia.
Setelah melakukan booking melalui web tersebut, anda juga perlu melakukan langkah selanjutnya guna mengurus simaksi kelompok anda.
Diantaranya adalah mencetak bukti SIMAKSI sementara, melakukan pembayaran tiket masuk untuk Pendakian 100% pada rekening yang tercantum dengan batas waktu 24 jam.
Apabila lewat batas waktu maka kuota yang telah di reserve untuk anda akan kembali di release untuk kelompok tour lainnya.
Lalu untuk mengambil simaksi di kantor TNGGP anda perlu membawa photocopy dari ktp/sim/kartu pelajar ataupun paspor, dan membawa surat dokter atau keterangan sehat dari klinik yang ditunjuk (klinik edelweis).
Pengambilan simaksi dapat dilakukan diluar hari libur nasional yakni pada hari senin hingga kamis mulai jam 8 pagi hingga jam setengah empat sore.
Sementara jumat hingga minggu dapat di ambil mulai pukul 9 hingga jam 3 sore.
Pendakian dapat anda lakukan minimal 3 orang peserta dan maksimal 10 orang dalam 1 kelompok, bagi pemula sangat disarankan untuk membawa teman yang beIDRngalaman atau menggunakan jasa guide.
Sekedar tips bagi anda yang ingin mendaki, ada baiknya mengisi jam transfer pada form validasi agar mempercepat prosesnya.
Selain itu bila sehari setelah melakukan pendaftaran masih belum mendapat email balasan ada baiknya untuk mengirim ulang form pendaftaran, agar tidak keburu di isi kelompok lainnya.
Selanjutnya anda juga perlu membawa perlengkapan yang sesuai standar dan tidak membawa sajam, agar lolos pos pemeriksaan.
Pastikan juga anda tiba di jalur pendakian pada rentang waktu mulai dari pukul 6 pagi hingga 5 sore.
Lepas dari jam tersebut kelompok anda akan diminta menunggu di bumi perkemahan terdekat, jangan memaksa naik karena akibatnya akan membuat kantong bolong!
Denda 10x lipat tarif weekday coy! Hahaha. Nah tips yang terakhir, pastikan anda dan kelompok benar-benar bulat untuk melakukan pendakian karena apapun alasannya uang tiket tidak bisa di refund.
Sementara bagi yang tidak mau ribet mengurus ini dan itu, anda dapat menggunakan jasa beberapa situs tour yang menyediakan promo voucher diskon lengkap dengan pemandu beIDRngalaman.
Selain itu juga perlu di perhatikan beberapa pantangan atau larangan yang tercantum pada web official.
Hal ini tentunya akan sangat beIDRngaruh bagi anda dan kelompok karena bila tertangkap melakukan pelanggaran, bukan hanya mendapat resiko masuk dalam daftar blacklist, namun juga sanksi pidana.
Setiap pendaki juga dilarang untuk menyalakan api unggun, muasal larangan ini sendiri tentunya memiliki fungsi untuk menjaga kelestarian alam dan ekosistem di sekitar TNGGP.
Namun sebelum melakukan pendakian, selain perlu mengecek biaya pendaftaran, ada baiknya anda menghubungi number contact person tertera diatas.
Karena menurut info, mulai 1 agustus ini kegiatan pendakian akan ditutup hingga akhir bulan dan kembali dibuka awal September mendatang.
Bagi yang ingin menginap di sekitar gunung Gede Pangrango, terdapat beberapa hotels terdekat yang dapat anda pilih sesuai budget.
Selain hotel, di kawasan TNGGP sendiri terdapat beberapa penginapan, villa & homestay yang melayani catering dengan harga bersaing.
Tertarik mengunjunginya? Yuk cintai alam Indonesia dan jangan kotori gunung kita dengan sampah agar keindahannya tak hanya sekedar dalam wallpaper saja.
[ad_2]