LIBURANMULU.COM

Blog wisata yang menyediakan informasi seputar liburan dan jalan jalan!

Social Navigation

Mahasiswi Berjilbab Asal Indonesia Mendapatkan Perlakuan Tak Menyenangkan di Bandara Italia

Mahasiswi Berjilbab Asal Indonesia Mendapatkan Perlakuan Tak Menyenangkan di Bandara Italia

Travel Blog

[ad_1]

Mahasiswi Berjilbab Asal Indonesia Mendapatkan Perlakuan Tak Menyenangkan di Bandara - Mahasiswi Berjilbab Asal Indonesia Mendapatkan Perlakuan Tak Menyenangkan di Bandara Italia

Travel Blog WisataI am A muslim Hijabi, Not A Terrorist! Itulah judul dalam kisah Aghnia Adzkia dalam halaman facebooknya yang menceritakan kejadian tak mengenakkan yang dialaminya saat berada di Bandara Roma Ciampino, Italia pada hari Minggu (9/4/2017).

Aghnia Adzkia adalah seorang mahasiswi asal Indonesia yang sedang menuntut ilmu di London, Inggris. Aghnia Adzkia baru saja traveling ke Italia dan berencana pulang ke London. Namun, Aghnia Adzkia mengaku mendapatkan perlakuan berbeda saat berada di Bandara Roma Ciampino, seperti dikutip liburanmulu.com dari halaman Facebooknya pada Selasa (11/4/2017).

1600100527 198 Mahasiswi Berjilbab Asal Indonesia Mendapatkan Perlakuan Tak Menyenangkan di Bandara - Mahasiswi Berjilbab Asal Indonesia Mendapatkan Perlakuan Tak Menyenangkan di Bandara Italia
shutterstock

Aghnia Adzkia dipaksa membuka jilbabnya oleh petugas bandara. Petugas bandara meminta hal tersebut karena dianggap sebagai bentuk pemeriksaan keamanan. Aghnia Adzkia pun merekam kejadian perdebatan dengan seorang petugas Bandara laki-laki, kemudian beberapa saat ada petugas wanita pula yang ikut beradu argumen dengan Aghnia Adzkia.

“Kenapa saya harus membuka jilbab saya?” tanya Aghnia Adzkia.

Menurut Aghnia Adzkia, petugas meminta hal tersebut semata-mata hanya karena alasan kemanan belaka. Namun Aghnia Adzkia merasa ada yang janggal, karena saat berada di Bandara London ia tak diperlakukan demikian. Ia lalu meminta bukti yang menjelaskan bahwa seorang perempuan berjilbab harus membuka jilbabnya untuk sebuah pemeriksaan keamanan di Bandara.

Meskipun Aghnia Adzkia sudah ditawari untuk dilakukan pemeriksaan di ruang khusus oleh petugas wanita, Aghnia Adzkia tetap menolak karena bukan pesoalan pemeriksaannya yang ia khawatirkan, melainkan ia sedang memperjuangkan hak dan martabatnya sebagai seorang muslim.

Kejadian serupa pernah terjadi pada aktor kenamaan asal India, Shah Rukh Khan saat akan masuk ke Amerika. Ia harus diperiksa berjam-jam di sebuah ruangan khusus tanpa ada alasan yang jelas.

Aktor yang menjadi favorit kaum Hawa di Indonesia ini bahkan sempat membuat film yang juga meledak di pasaran berjudul, I am Khan, I am Not Terrorist, untuk melakukan sindiran pada pemerintah Amerika terhadap kasusnya. Dan Shah Rukh Khan tidak hanya sekali diperlakukan demikian. Ia kembali pernah tertahan di Imigrasi saat hendak masuk ke Amerika.

BACA JUGA :  Wisata Purwodadi, Ini Tempat yang Harus Kamu Kunjungi!

Petugas Bandara di Roma Ciampino sempat memberikan sebuah surat namun dalam bahasa Italia, sementara Aghnia Adzkia tidak memahami bahasa Italia. Aghnia Adzkia meminta petugas tersebut untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Inggris agar bisa dipahami. Alih-alih menerjemahkan, petugas bandara itu malah memaksanya untuk segera ke ruangan khusus untuk dilakukan pemeriksaan.

Seorang petugas perempuan bahkan mengatakan “You can’t touch me, You are not safe, You could hide something in your hair. If you don’t take it off, we don’t know if there is something inside, okay? You re not safe for us.” cetus petugas tersebut dengan nada yang meninggi.

iframe> - Mahasiswi Berjilbab Asal Indonesia Mendapatkan Perlakuan Tak Menyenangkan di Bandara Italia

Akhirnya Aghnia Adzkia memilih untuk terbang melewati bandara yang berbeda di Fiumicino Airport. Sayangnya lagi-lagi ia mendapatkan perlakuan yang sama. Petugas bandara memintanya untuk melepas jilbabnya untuk dilakukan pemeriksaan. Namun kali ini Aghnia Adzkia melunak, ia setuju melakukannya untuk membuktikan bahwa dirinya tidak menyembunyikan sesuatu dan ia bukan seorang teroris seperti yang dikhawatirkan para petugas bandara tersebut.

Aghnia Adzkia merasa terkesan dengan pengalaman travelingnya ke Roma selama lima hari. Ia bertemu dengan banyak orang yang bersahabat. Ia hanya tidak setuju dengan perlakuan petugas bandara kepada dirinya sebagai seorang muslim yang mengenakan hijab. Ia berharap siapapun bisa menghormati muslim perempuan dan mereka bukan teroris seperti yang dituduhkan.

[ad_2]